Recent Posts

Jumat, 24 Februari 2012

Teman-Musuh

"Buat kalian yang masih merasa ada orang yang menyediakan waktunya untuk sekedar mendengarkan keluhan atau setidaknya cerita harianmu, bersyukurlah. Menyadari bahwa mereka adalah anugerah buat kalian itu wajar sekali. Meskipun pikiran kalian sering bertentangan, menurutmu mereka kadang menjengkelkan, atau mungkin kelewatan. Jangan pernah menyesal karena sudah mengalah dalam pertentangan, mengalah itu indah pada akhirnya. Pokoknya selalu jaga hubungan kalian dengan orang-orang mendapat predikat teman itu, entah bagaimana caranya, jangan sampai ada orang yang bilang kalau kamu gak punya teman. Harus saling mengerti"

Omong-omong masalah menjaga pertemanan hal yang sangat ampuh untuk menghilangkan kejengkelan gara-gara tingkah-tingkah teman yang kadang kelewatan adalah ingat memori bersama mereka. Seperti waktu kumpul-kumpul bareng. Kayak gini nih, [bukan berarti aku lagi marah sama mereka loo-_-]
Gambar ini diambil pas aku sama teman-teman kelas lagi neduh nunggu hujan reda di sekolah sorry resolusinya jelek kirim dari hape di resize dulu ._.








"Buat kalian yang merasa ada beberapa orang yang benci sama kamu, mengecapkan nama musuh di punggungmu, jangan sedih, sadari saja bahwa mereka penggemar yang munafik *ehhh. Biarkan mereka tetap berekspresi, tanggapi mereka dengan sesuatu yang positif, jangan kemunafikan penggemar malah semakin besar karena kelakukan kita. "

Omong-omong masalah musuh ada satu quote dari guruku. Favorit nih.



Jumat, 17 Februari 2012

#Judging

Rabu, 15 Februari 2012

Kita Selamanya

Nia melangkahkan kakinya dengan pasti, melewati deretan ruang kelas satu persatu bersama Widya. Satu-persatu mata orang pun berpapasan dengan kedua mata mereka, bibir mereka menyunggingkan senyum hanya sekedar sapa. Usaha yang wajar di lakukan untuk orang yang sesekolah untuk meramahkan diri kepada orang lain. Sekali dua kali senyuman orang yang berpapasan dengan mereka tak terbalas, terkalahkan oleh keasyikan mereka mengumbar cerita-cerita harian. Hingga, ada seseorang yang menghentikan obrolan mereka, menyapa Nia dengan sangat akrab, keakraban itu mengisyaratkan bahwa mereka tidak hanya kenal setahun atau dua tahun saja. Reza teman Nia, akrab. Antusias, Reza menepukkan telapak tangannya ke telapak tangan Nia, orang-orang biasa menyebutnya 'Tos'-_- tanda pertemanan. Nia hanya membalas senyum, sembari menatap tajam mata Reza, Nia sadar ada rasa yang menyeruak sengit dalam hatinya, kerinduan yang menumpuk pada temannya yang satu itu, yak teman. Nia terpisahkan oleh kesibukan selama beberapa hari. Sayang, Nia tak melakukan apa-apa, mulutnya kaku. Ajakan Widya untuk segera ke Musholla membuyarkan tatapan tajam Nia ke Reza. Nia berpamitan. 
" Eh Nia!" Ada yang menarik tangan Nia.
"Kita Selamanya ya." 
Kata-kata yang barusan terlontar dari mulut Reza, terasa sumbang di telinga Nia. Berasa ada yang memutus nadi Nia saat itu, tapi itu hanya ke-lebay-an belaka. Nia dibekukan keadaan, itu istimewa. 

Kita Selamanya
Bondan Prakoso and Fade 2 Black

[intro] C G/B Am G F Em Dm G 

eiyo… it’s not the end, it’s just beginning 


[titz] C G/B Am G F Em Dm G 
ok detak detik tirai mulai menutup panggung 
tanda skenario… eyo… baru mulai diusung 
lembaran kertas barupun terbuka 
tinggalkan yang lama, biarkan sang pena berlaga 
kita pernah sebut itu kenangan tempo dulu 
pernah juga hilang atau takkan pernah berlalu 
masa jaya putih biru atau abu-abu (hey) 
memori crita cinta aku, dia dan kamu 

[santoz] C G/B Am G F Em Dm G 
saat dia (dia) dia masuki alam pikiran 
ilmu bumi dan sekitarnya jadi kudapan 
cinta masa sekolah yang pernah terjadi 
dat was the moment a part of sweet memory 
kita membumi, melangkah berdua 
kita ciptakan hangat sebuah cerita 
mulai dewasa, cemburu dan bungah 
finally now, its our time to make a history 

[chorus] 
C     G/B         Am         G  
bergegaslah kawan tuk sambut masa depan 
F        Em            Dm      G 
tetap berpegang tangan, saling berpelukan 
C      G/B      Am          G  
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan 
F        Em       Dm     G 
kenanglah sahabat kita untuk slamanya 

[lezz] C G/B Am G F Em Dm G 
satu alasan kenapa kau kurekam dalam memori 
satu cerita teringat didalam hati 
karena kau berharga dalam hidupku, teman 
untuk satu pijakan menuju masa depan 

saat duka bersama, tawa bersama 
berpacu dalam prestasi (huh) hal yang biasa 
satu persatu memori terekam 
didalam api semangat yang tak mudah padam 

kuyakin kau pasti sama dengan diriku 
pernah berharap agar waktu ini tak berlalu 
kawan kau tahu, kawan kau tahu kan? 
beri pupuk terbaik untuk bunga yang kau simpan 

[chorus] 
C     G/B         Am         G  
bergegaslah kawan tuk sambut masa depan 
F        Em            Dm      G 
tetap berpegang tangan, saling berpelukan 
C      G/B      Am          G  
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan 
F        Em       Dm     G 
kenanglah sahabat kita untuk slamanya 

[intr] C G/B Am G F Em Dm G 2x 


[chorus] 
C     G/B         Am         G  
bergegaslah kawan tuk sambut masa depan 
F        Em            Dm      G 
tetap berpegang tangan, saling berpelukan 
C      G/B      Am          G  
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan 
F        Em       Dm G 
kenanglah sahabat  

C     G/B         Am         G  
bergegaslah kawan tuk sambut masa depan 
F        Em            Dm      G 
tetap berpegang tangan, saling berpelukan 
C      G/B      Am          G 
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan 
F        Em       Dm     G 
kenanglah sahabat kita untuk slamanya 

C     G/B         Am         G  
bergegaslah kawan tuk sambut masa depan 
F        Em            Dm      G 
tetap berpegang tangan, saling berpelukan 
C      G/B      Am          G  
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan 
F        Em       Dm     G 
kenanglah sahabat kita untuk slamanya 

[ending] C G/B Am G F Em Dm G C


Mereka sahabat? Nia dan Reza pasti punya persepsi sendiri tentang hubungan mereka saat itu. Saat kembali ke kelas pikiran Nia terpenuhi dengan kata-kata 'Kita Selamanya'. Kata yang sangat aneh. Satu di pikiran Nia, kata kita nggak mungkin akan selamanya segala sesuatu diantara dirinya dan mereka pasti akan berubah. Mungkin saja, suatu hari nanti Nia terpisahkan oleh keadaan dengan Reza, mungkin saja jika bertemu mereka tak lagi bertegur sapa karena suatu hal. Nia secepat mungkin menghapus pikiran buruk itu. Sambil membuka lembar-lembar LKS matematikanya dia bergumam 'Kita akan berubah suatu saat nati, mungkin kelak yang tidak berubah hanyalah kenangan. Kenangan yang manis tidak akan berubah dalam ingatan kita."