Recent Posts

Sabtu, 29 Desember 2012

We are special


Sabtu, 22 Desember 2012

Hujan

Hi hujan! sesaat kamu dengan hebatnya memanggil ribuan memori manis yang sudah terselip dalam lembar ingatan usang untuk muncul kembali di ambang akal, dan mem-visualisasikan ulang dalam bayangan. Tahukah kamu aku sempat berpikir energi apa yang kamu punyai selama ini, hingga kamu mampu menghadirkan yang lalu. Aku yakin dengan setetes airmu, memori sebulan-dua bulan ini bisa meluber dengan gampangnya. Tapi, biarlah kekuatanmu berurusan dengan kekagumanku terhadapmu. Karena, yang lebih menarik dari sebuah kekaguman itu, aku sangat menyukai memori saat kamu, aku, dan dirinya pernah hadir bersama-sama dalam suatu keadaan. Keadaan manis untuk diingat. Salam dari penyuka hujan untuk air yang selalu menetes cantik, semoga saja dia yang pernah hadir bersama kita juga ikut menyukaimu <3

When It Rains - Paramore

And when it rains  
On this side of town it touches everything 
Just say it again and mean it 

We don't miss a thing
You made yourself a bed At the bottom of the blackest hole 
And convinced yourself that it's not the reason  
You don't see the sun anymore
 
And oh, oh, how could you do it? 
Oh I, I never saw it coming  
Oh, oh, I need the ending 
So why can't you stay just long enough to explain?
 
And when it rains 
Will you always find an escape? 
Just running away  
From all of the ones who love you 
From everything
 
You made yourself a bed At the bottom of the blackest hole 
And you'll sleep 'til May 
and you'll say That you don't want to see the sun anymore
 
And oh, oh, how could you do it? 
Oh I, I never saw it coming  
Oh, oh, I need the ending 
So why can't you stay just long enough to explain?
 
Take your time Take my time
Take these chances to turn it around (Take your time) 
Just take these chances, we'll make it somehow 
And take these chances to turn it around (Take my) 
Just turn it around
 
And oh, how could you do it? 
Oh I, I never saw it coming 
Oh, oh, how could you do it? 
Oh I, I never saw it coming
Oh, oh, how could you do it? 
Oh I, I never saw it coming 
Oh, oh I need an ending  
So why can't you stay just long enough to explain?
You can take your time Take my time


Jumat, 14 Desember 2012

I need You, God.

Satu persatu barang-barang yang mengitariku seakan menampakkan ironi yang perlahan muncul dan hanya mampu melihat ku pasrah terseret oleh kesibukan. Satu persatu berbagai macam kegiatan yang notabene sebenarnya ada kefanaan, menyita waktu yang seharusnya bisa aku pakai untuk mengenal Tuhan ku lebih dari sekedar sholat wajib lima waktu.

"Aku gak tahu, kenapa sejak di Malang aku merasa sedikit menjauh dari Allah", Ucapku
"Haah? terus udah gitu aja?" Timpa temanku
"Apalagi emang?" Aku lanjut bertaya
"Ya abis ngomong gitu, bilang astagfirullahaladzim dong."

Astaghfirullahaladzim.

Aku disini masih membutuhkan mu Ya Allah
Ingatkan aku saat aku mulai melangkah jauh dari yang seharusnya
Pagari aku dari segala bentuk nista dunia
Terangi aku dan tunjukkan jalan saat semua jalan yang tersisa menurutku buntu
Aku bukan siapa-siapa Ya Allah, aku sangat-sangat membutuhkanmu lebih dari berbagai kebutuhan hidup yang sebelumnya aku anggap terpenting.

Selasa, 30 Oktober 2012

Damn! What I'm feeling is...(n)



Kenapa aku harus memperhatikanmu lebih
Kenapa aku selalu memunculkanmu dalam fatamorgana
Kenapa aku terusik untuk terus mencarimu
Kenapa aku membiarkan mataku menatapmu diam-diam
Kenapa aku terlalu peduli kepadamu
Kenapa aku harus tersenyum dengan kehadiranmu
Kenapa aku rela untuk melakukan apa yang aku tanyakan

Padahal kamu orang yang baru
Padahal kamu belum aku kenal lebih
Padahal kamu tidak sebaik mereka
Padahal kamu tidak pernah menghadirkan dirimu untukku
Padahal kamu bukan pemerhati perasaan orang
Padahal kamu yang selalu seenaknya saja
Padahal kamu yang selalu tanpa berpikir
Padahal kamu yang sering membuatku kesal
Padahal kamu sebuah misteri
Padahal kamu tidak spesial

Kamu hanyalah orang yang hadir dengan perbedaanmu yang baru kusadari itu adalah kekuatanmu.


Senin, 22 Oktober 2012

Who Cares? No one

Hi! long time no see, right? My college takes almost all time of my day, it doesn't mean, i get a class from morning to the evening, I mean everything related to college makes me busy, for example TASK. HAHAHA
But, now I'm back with a little quote from my friends.

There's only 2 things you have to remember. Those are person kindness for you, and your mistakes for them. There's only 2 things you have to forget. Those are you kindness for people around you, and their mistakes for you. -M.Faizal

Kamis, 06 September 2012

New Environment New Friends



Readers, now I wanna tell you about my new friends in college~ yeaaaah I’m a college student now B) I really give thanks to Allah, who takes me to this awesome environment, with a good friends too in civil engineering. Although, my college is placed in East Java, there are many student come from the other province, like as Borneo, Jakarta, Sumatra, Nusa Tenggara Barat, Center Java, West Java, and… others. A different culture, different people, and different language make relation between us become special. Sometimes I often laugh alone to see these differences, that’s funny but I can’t help to keep my mouth to say this relation really NICE. We just met in 10 days, but we try to keep in touch and know each other really hard to make us compact. Many activities we have done, beginning from happy, tiring, and sad activity. One of tiring activity is following orientation for new college student. Pyuuh, second time I wanna laugh is when our mental be pressed by our senior wakakak. Just imagine it! The 140 of us is placed in a room, sitting on the floor, bowing, forbidden to say something, forbidden to sleep absolutely, and we were surrounded by up to 40 seniors. And do you know what senior did? They screamed aloud and asked us with maaaaaaaaaaany questions about our attitude and what we had done in orientation time with a high volume and distance between our face and their face less than 10 cm. WOW! I just wanted to say PUKPUK to my friends sitting in the side at the time, because they not only got a high volume only but also a high acceleration of senior’s spittle lay off :’((
Okey stop telling that little funny orientation and back to our topic. Yeah, to make relationship between me and my friends closer, we often make a gathering and these are the picture when we had futsal 2 days ago. 
From Left: Karina, Stefan, Mbak Lina, Riezka, and Filki

2 people in the center: Hanif and Bayu


Riezka

From left: Sarah, Karina, Nanda, Paun, Janete, Rahma








Blink featuring Bharly Idol

Riota and Lina <3


Faizal and Nanda <3

From Left: Lina, Riezka, Filki, Caca, Rahma, Bunga, Hanif, Me :D



From left: Paun and Avista

Playboy's cover girl

Nuggie and Jannete

From Left: Riezka, Filki, Caca, and Rahma

Up-Left-Right-Down: Caca, Karina, Me, Nafish, Ade, Made, Riezka, Avista, Paun



3 people 'be aware camera': Avista, Karima, and Nuggie

Ironic



Akhir-akhir ini sering muncul suatu ironi yang membentuk sebuah paradoks kait mengait antara opini dan fakta, kadang hasilnya membuat ku ingin tertawa pahit, tersenyum nyinyir, atau senyum yang benar-benar bahagia. Kejadian-kejadian itu ironis, dan aku ingin membagikannya untuk kalian. Hanya sebuah cerita dan pelajaran hidup saja. Ini nyata!
***
Aku punya keluarga besar. Nenek ku mempunyai 12 orang anak, satu diantaranya sudah dipastikan orang tua ku, yap dia adalah ibuku. Ibuku mempunyai seorang adik perempuan yang dulunya sama seperti ibuku dan saudara-saudara ibuku lainnya, entah mengapa saat menginjak usia dewasa tanteku menjadi tidak senormal mereka. Dia mengalami sedikit gangguan jiwa. Gangguannya memanglah tidak parah. Dia masih bisa diajak mengobrol atau berdiskusi, dia tetaplah menyenangkan seperti dulu, meskipun aku sudah lupa dulu dia seperti apa-_-- tapi itulah dia, menurutku dari ribuan bahkan jutaan orang yang pernah bertatapan muka denganku hanya dialah satu-satunya orang yang benar-benar ikhlas dalam menjalani hidup, ikhlas untuk dirinya sendiri ataupun orang lain, mungkin hanya dialah kenalanku yang tidak pernah menyelinapkan kata ‘imbalan’ di pikirannya dengan segala keterbatasan yang dimilikinya. Mungkin sebagian orang akan mengucilkan  dia saat pertama kali bertatap muka, bahkan aku yakin anak kecil akan takut melihat dia karena baju usang, rambut acak-acakan, beberapa karet di pergelangan tangan, sekitaran 4 bando di kepalanya, dan seringnya dia berbicara sendiri. Anehnya setelah beberapa pertemuan banyak orang yang akrab dengan dia, semua sepupu dan keponakanku akrab dengan dia, orang dan anak-anak di sekitar rumah pakdeku, tempat dia tinggal,  semua pedagang keliling, akrab dengan dia. Tak ada satupun orang yang memandang remeh, kecuali mereka-mereka yang kelainan hati akut . Aku sering tanya mengapa dia berpakaian begitu kepada tanteku itu. Bila dibahasakan dengan baik dan teratur mungkin jawabannya jadi seperti ini: ini hanyalah sebuah prinsip, Dek. Dia berpegang teguh dengan prinsip yang pikirannya anut, meskipun itu terlihat ganjil bagi orang-orang, keluargaku sudah memakluminya.
Yang mengagetkan di umurnya yang hampir mencapai setengah abad dia tiba-tiba menginginkan untuk mempunyai sebuah sepeda kayuh, dan kalian tahu apa yang dia lakukan untuk mewujudkan mimpinya? Dia berjulan. Oke, dalam kondisi yang seperti itu setidaknya dia masih mau berusaha. BERUSAHA! Jualannya memang tidaklah seberapa, hanya satu kantung plastik barang jualan. Dalam kantung plastik putih itu ada beberapa snack, permen, yakult, dan rambak. Satu lagi yang aku kagumi dari dia, otaknya dipenuhi semangat yang meluap-luap dan hampir tumpah, dengan semangatnya itu dia tidak enggan memulai berjualan pukul setengah 5 pagi di masjid dekat rumah pakdeku. Yap saat orang-orang sedang sholat subuh, dia menunggu dan menawari mereka saat mereka sudah selesai dengan tugasnya kepada Allah. Entah karena iba atau memang ingin membeli, jualan tante ku selalu laku karena orang-orang itu. Tak hanya subuh, sore hari saat anak-anak kecil sedang mengaji dia juga berjualan di masjid, sedikit demi sedikit laba berjualan ia kumpulkan dalam kaleng yang ia titipkan di budeku. Hingga jumlahnya hampir mencapai 200.000. Daaaaaaaaaan, tante ku sebut saja tante sinta yang keadaan ekonominya tidak mampu mau meminjam sebagian uang hasil jualan nya. Padahal suami tante sinta punya banyak kelebihan. Dia masih sehat wal afiat, berbadan bugar, lebih muda dari umur tanteku yang berjualan itu, dan gagah. Hanya satu kekurangan dia yaitu tidak punya pekerjaan. Kalau diusut-usut lebih lanjut mungkin lebih tepatnya kekuranganan oom ku adalah malas  untuk mencari pekejaan dan menafkahi keluarganya, akhirnya tante usaha luntang lantung mencari pinjaman. 
Baiklah, kalau sekarang aku bertanya pada kalian “Apa yang ada dalam pikiran kalian saat ini?” Sebelum kalian menjawab pasti aku akan bilang “Ya, itulah ironi yang menginap di pikiranku selama ini”. The end of story.

Senin, 03 September 2012

Bad Habit : Lost My Feeling

Now, I wanna share what I have, and I'll ask you for a solution. I've had a really bad habit since I was in junior high school. No no no no, exactly since I was in elementary school. What is it? I'm easy to lose my feeling, in Indonesia most of people say 'ilang feeling' or 'ilfeel' to someone loving me but he doesn't look like my criteria, no the case isn't like that, I will lose my feeling to someone loving me who has an attitude that stimulate my brain cell to lose my feeling, it seems like same as my statement before-_- OMG! It's really not fair, isn't it? because I do know that loving someone is everyone's right, and there is no one can forbid it, right? and I know I will be very sad if I am on his position. Yeah, Knowing person I love, lost his feeling to me, painful. I don't wanna lose my feeling for someone anymore. So what must I do now? I have to tell him, that he has to stop loving me, because if he still love me, I will lose my feeling for him. NO! it's BIG NO, I've just thought like an animal just now. Must I keep silent and let my self lose my feeling for him? easy case and rather complicated. Now, I really need your solution for this case, I do wanna change my bad habit. Thank you :)

Sabtu, 25 Agustus 2012

OMW to the STAR pt.3

hi! jujur sebenernya hari ini aku really really lazy making a post. Tapi, karena aku merasa sudah ngePHP-in kalian semua dengan post tentang OMW to the star yg belum ada endingnya, uhm.......finally here it is.
***
 Hari itu pengumuman snmptn, nggak ndredeg sama sekali karena pasrahnya udah kebangetan. Pagi sampe sore ngabisin waktu sama Dinar yg semakin nambah ga deg-degan, dan malem ngabisin waktu sama Novi plus keluargaku. Meskipun aku ga deg-degan sama sekali, faktanya saat itu aku nggak berani buka web snmptn, padahal udah pukul 19.00, aku cuma belum siap *alibi. Dengan berbagai paksaan dan segala macamnya sampe ibuku datang, aku masih ga mau buka. Nunggu sholat kek, ini kek, segala macam alesan aku keluarin. Padahal hape ku udah pada rame ngomongin lulus snmptn apa nggak. Sampe akhirnya aku benar-benar siap untuk buka pengumuman, dan tiba-tiba hapeku bunyi waktu ternyata dari lisa yg ngabarin aku lolos snmptn di Universitas Brawijaya civil engineering. YEY ALHAMDULILLAH! Finally,I've found my way to the star.

***
Maaf banget postingan kali ini agak garing, tapi bener aku seneng banget waktu itu, seneng karena usahaku ga sia-sia, seneng karena ga harus ngecewain orang tua untuk kedua kalinya, seneng karena Allah melancarkan segala urusan. I hope I can study hard there and be someone who make my parent proud of :))

Selasa, 24 Juli 2012

OMW to the STAR pt.2

Mau ngelanjutin postingan yang kemarin, setelah sempat males buat postingan selama beberapa hari. Check it out~
***
Waktu itu aku memilih panlok Malang, karena banyak orang yang bilang kalau aku memilih perguruan tinggi di Jogja dan Malang, maka aku harus memilih tempat ujian di Jogja atau Malang juga, katanya biar masuk. Padahal bukan seperti itu aturannya-__- harusnya seperti ini:
Peserta harus memilih tempat ujian yang sama dengan regional salah satu perguruan tinggi yang peserta pilih.
Jadi, kalo aku pilih Jogja dan Malang, aku bisa milih panlok Surabaya atau Solo. 
Tapi karena banyak yang nyaranin untuk ujian di Malang, akhirnya aku ngikut juga._.v Lokasinya di SMAN 8 Malang. 
Aku belajar setiap hari, karena aku nggak mau gagal. Lumayanlah, tapi juga ga maksimal. Grade jurusan yang aku pilih benar-benar tinggi T.T 
Aku suka ngambil resiko._.v 


Di Malang aku tinggal di rumahnya saudara teman seperjuangan yang ikut snmptn tulis juga. Aku juga ga henti-hentinya berdoa. Semenjak aku tidak lolos di snmptn undangan, hubungan antara aku dan Allah jadi semakin dekat. Inilah yang aku suka dari sebuah kegagalan :)
Aku memang percaya kalau kepintaran manusia benar-benar ikut andil dalam snmptn tulis ini, tapi aku lebih percaya lagi bahwa ridlo Allah berandil lebih besar, everything possibly happen. Hari-hari yang aku tunggu pun tiba. Percaya apa nggak, aku tidak pernah merasa se deg-deg an ini untuk mengikuti tes apapun, serius. Ini efek takut gagal, tapi aku berusaha menghilangkan rasa grogi itu, ibu sedari tadi sudah telpon dan menenangkan, dan sekarang aku sudah siap.

Seperti ini nih suasana pas snmptn membeku kan-___- sebenarnya itu cuma perasaan kita aja sih yang over.


Hari 1 (Tes Potensi Akademik, Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris) 
OMG ini pertama kalinya aku ga selesai baca soal TPA. Come on, try out di bimbel dengan waktu yang lebih sedikit aku bisa nyelesain sampai akhir-_- pasti efek grogi. Lagipula kelas ujian ku saat itu waktunya dipotong 10  menit, kelas lain belum pada selesai ngerjain, eh lembar jawaban kelasku udah pada diambilin. Tak apalah, ini takdir Allah. wkwk seperti itulah aku. Apa yang terjadi baik atau buruk, itu sudah takdir. Toh aku sudah usaha.

Hari 2 (Tes Matematika IPA, Fisika, Biologi, Kimia)
Percaya apa nggak aku mengerjakannya dengan sangaaaaaaaaaaat hati-hati. Aku hanya menjawab apa yang  aku yakin benar. Sebenarnya ada beberapa soal yang aku temukan jawabannya, tapi karena aku ga yakin benar akhirnya ga dijawab, dan aku pasraaaaaaaaaaaaaah :'((

Selesai snmptn aku sedikit stres gara-gara yang aku jawab cuma sedikit, aku takut nggak lolos, tahu ku cuma snmptn lah yang bisa buat biaya kuliah jadi sedikit lebih murah. Aku cuma nggak mau merepotkan. Whatever will be will be lah. Aku selalu inget kata-kata yang sudah aku diskusikan dengan temanku:
Biarlah Allah yang berkuasa, percayailah apa yang akan terjadi besok adalah apa yang kamu benar-benar butuhkan besok. Sebagian orang beruntung, karena apa yang mereka butuhkan adalah yang mereka inginkan. Tapi sebagian orang lagi buta dengan keinginan mereka yang sebenarnya tidak dibutuhkan. 
Wah, kata-kata yang super itu sangat manjur untuk menenangkanku.  

to be continued...

Kamis, 12 Juli 2012

It's For All

Hehehe sorry kalo postingan yang ini repost dari posting di note facebook ku. Ga tau kenapa sukaaa banget sama postingan ini. Ini proyek waktu ultah ku yang ke 16, by the way buatnya sehari sebelum ultah, tapi baru bisa posting di facebook 14 Desember 2010,2 hari setelah ultah :(( Isinya gak hanya posting biasa loo, there are something different. Okee langsung capcus, check this out :D
***

Setidaknya sekarang aku sudah menginjak umur yang lebih tua dari sebelumnya. 16 tahun bukan angka yang mudah diucapkan seperti 1, 2, 3 , 4 yang hanya terdiri dari dua suku kata. Rintangan lambat laun mulai terangkai dalam lajur hidupku. Kalau beruntung dapat terlewati kalau tidak ya jatuh. Haha rasanya terinjak terhempas sudah biasa meski ini baru awal perjalan. Bila masalah sudah bertubi-tubi hati kecilku cuma bisa berbisik everythings gonna be okay, sekedar mengurangi kekhawatiran. Setidaknya di umur ku yang mulai menua ini aku masih bisa berdiri dengan kedua kakiku meski belum bisa dibilang tegak sempurna. Tetap semangat ! Aku bisa berdiri karena ada orang-orang yang selalu berusaha memegangiku, aku tahu dan itu tak dapat dipungkiri. Meski jika aku hampir roboh terkadang aku merasa tak ada satupun yang ada disampingku. Tapi aku tahu itu salah, So sorry :). Aku sadar ku tak mampu berdiri raih semua mimpi tanpa cahya cinta sejati mereka, mereka benar-benar ada until all the trouble fade away.
Sebelumnya di umurku ke 15 aku sering merasa jika aku menjadi manusia yang semakin buruk dalam hati bahkan moral. Bukan karena apa ? itulah fase hidupku saat aku mulai mengenal dunia yang berbeda dengan masa kecilku. Dan itu juga merupakan salah satu bentuk apa yang ingin akuXpresikan, meskipun jatuhnya berantakan. Tapi aku tidak menyalahkan dunia di sekitarku. Yang bersalah hanya aku tak mampu memilah mana yang benar dan mana yang salah. di tahun ke 15 mungkin aku mulai merasakan apa yang dirasakan oleh anak lain seumuranku. semuanya hanya berlalu begitu saja, tanpa adanya usaha dari ku untuk menegakkan rasa itu, karena apa ? karena akuberat tuk mengucap cukup untuk ku kagumi. Perlahan tapi pasti aku mulai mengenal berbagai macam masalah kehidupan yang dapat aku petik dari masalah-masalah temanku yang baru ku sadari, mereka merasakan hal yang lebih berat dari hidupku ini. Perbandingannya jauh. Hanya aku yang sombong berkoar-koar kalau masalahku berat.
Okey. This little [little?] note is For All yang udah berperan dalam hidupku. Berawal dari orang-orang yang menambahkan cap pada diri mereka sebagai orang yang membenciku. Disini aku ga berhak bilangfvck that damn shit atau kata-kata sejenisnya pada mereka. Please dong ah mereka juga merupakan salah satu pengukur baik atau bertambah burukkah diriku. Bila jumlah mereka semakin banyak berarti bertambah buruk so just simple. Tapi apa mungkin mereka itu adalah orang-orang yang iri dengan hidup bahkan diriku? ga berani di depan di belakang banyak gaya, karena rata-rata aku tahu cap mereka bukan dari mulut mereka. Siapa tau ? tapi turn it to positive don’t think to negative aja. Mereka ngecap karena ada sebab. Tenang saja kawan aku tidak membenci kamu :)
Sekarang mari kita bicara masalah teman. Haha teman. Still hot. Teman yang ada saat aku senang dan tetap ada saat aku susah. It’s a good time to say thanks to Glofaria, ABCD, and my lovely homemates.  Aku bangga sama kalian berusaha di sampingku. Meski aku ga bisa menjadi seperti yang kalian inginkan. Aku harap kalian tetap stay on the line of my life dan aku ga akan segan-segan bilang “yo sobat yo sobat jangan jadi pengkhianat!”wow kata-kata yang berat apa jadinya hidupku jika suatu saat nanti aku mengucap itu mungkin aku hanya bisa terkubur dalam detik yang berputar.  Kalian sangat berperan dalam goresan goresan tinta hidupku hanya satu inginku kita tetap berpegang tangan dan saling berpelukan. Aku berusaha ga peduli apa kata mereka tentang kalian dan aku, konflik adalah biasa yang harus kita lakukan hanya merespect perbedaan, kalian ada di hatiku kalian nyata dan tidak hanya fatamorgana. Love ya all !
Sahabat. Kata yang cukup berat meskipun perlahan-lahan akan terucap. Kalian dalam di hidupku. Sahabat terbaik dalam mengejar mimpi teman terhebatku untuk dapat berdiri, kawan yang tepat untuk sharing-sharing hal-hal kecil. It’s all of you. You’re the best one. Meski terlihat maya, goresan sahabat tetap akan nampak dalam hidupku. Take my hand come with meakan kugenggam erat tangan kalian bila kalian terlihat akan tumbang dan satu lagi ini tentang rasa percaya kawan. So just sorry. Tak tau apa sudah layakkah aku di panggil sahabat. Aku hanya lakukan apa yang aku bisa, bukan memaksakan yang tak aku bisa. Mencoba satukan jiwa yang telah tercipta antara kita. Aku yakin suatu saat we gonna rock the world and we wont stop. Love ya too my lovely bestfriend :)
Hater-teman-sahabat-keluarga. Keluarga it’s the only part that always behind me. However I  wanna be. Ibu, bapak, mbak, mas merupakan sosok yang punyai arti besar di hidupku. You always stay with me. Benar-benar menjadi pendamping permanen ku saat galau. Sosok-sosok yang terangi aku dengan cinta slimuti aku dengan kasih. Cinta dan kasih yang tulus tepatnya. Tanpa mendambakan setitik balaspun. Meski sering kali aku menggoreskan sedikit luka  dalam perjalanan mencari jati diri. I can say sorry only. Dan berjanji esok pasti kan lebih baik. Berjalan dengan kenyataan kupastikan semua tetap tercipta dalam lembar-lembar pembuktianku. A big love for ya :)
Last but not least. Sedikit goresan tentang harapan dan asa ku meski seperti bumi ke langit tapi tak apalah. Karena hidup berawal dari mimpi kawan. Namun ini hanya sekian mimpi dalam hati kecil ku. Let’s check this out. Semoga seiring bertambahnya umurku yang tak layak dipanggil anak-anak ini aku bisa menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya, menjadi seseorang yang benar-benar bisa memilih mana yang benar atau salah, menjadi hamba yang baik, anak yang baik, saudara yang baik, sahabat yang baik, dan teman yang baik bagi kalian semua.  Intinya semoga aku bisa bahagia dunia dan akhirat. Amin. Dan satu lagi semoga kita bisa jadi sang juara bagi diri kita. That’s all. Save our soul and keep respect always. Kalo ga suka di tag ngomong yaa :D[desi.echi.mput.soeb.ev.desput.eph ge syuaibun.mb sem.semprul.ndul]


***
I loooooooooooove it so much, because I got a great appreciation from readers :) 




Sabtu, 07 Juli 2012

OMW to the STAR pt.1

Tanggal: 26 Mei 2012
Semua teman-teman tidak sabar menunggu hasil ujian nasional ditemani dentum jantung yang hampir mengalahi bedug lebaran, tidak denganku. Kenapa? kabar lulus 100% aja sudah cukup melegakan hati setidaknya dengan kelulusan ada banyak jalan untuk melanjutkan pendidikan kita ketingkat yang lebih tinggi. Masalah nilai? ah, itu urusan lain antara usaha kita dan takdir Tuhan. Aku sudah mulai belajar berserah diri saat itu, siap menerima untuk yang bahagia atau menyakitkan sekalipun, karena sudah terbayang dipikiran nilai MTK yang gak maksimal, nilai Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang gak meyakinkan. Aku siap menerima kalah taruhan dari kakak lakiku. Aku bertaruh kalau nilai rata-rata UAN ku 9, dia bakalan berhenti merokok. Pyuuuh. Tapi aku selalu percaya ada kekuatan lain diluar kemampuan kita, kekuatan Allah, aku selalu yakin itu. 
Subhanallah!keyakinanku terbukti aku mendapatkan 55,50. YEEEEEEEEAY! Aku menang dari segalanya. Akhirnya aku bisa ngasih hadiah buat mereka yang menyayangiku, sayang saat itu aku benar-benar merasa malu pada Allah. 
selain pengumuman UAN, kala itu ada kabar pengumuman SNMPTN undangan. Seperti biasa aku sudah pasrah. Waktu itu aku memilih...


beberapa menit sebelum pengumuman aku sudah stand by di depan laptop. Akhirnya waktu itupun tiba daaaaaaaaan.

Aku seperti dihantam Sandsack yang biasa aku pakai latihan silat-_- mau tertawa tapi tak bisa. Aku yang ditemani bapakku saat melihatnya cuma bilang "Pak, aku gak lolos." Layaknya seorang bapak dia menenangkan ku dengan caranya sendiri, handphone yang mulai tadi ramai menanyakan hasil undangan, aku jawab dengan sedikit mengawang dan tiba-tiba handphone ku berdering. Ada tulisan ibu di layarnya. Sial, mati gue. Ya aku bakalan mati karena saat pertama kali dengar suara ibu, akan turun ribuan air dari mataku. Aku berusaha menahan dan menimpali semangat-semangat yang ibu koarkan dengan pasti seakan-akan hatiku tenang. Alhamdulillah aku bisa menahannya saat itu. Banyak text message masuk ke hape memberi semangat gini gitu, mereka orang-orang yang selalu ada._.

Sebenarnya aku sudah siap menerima semua ini. Waktu itu pertugas bimbel snmptn ku sempet tanya.
Petugas bimbel   : Sudah siap menerima apa pun yang terjadi ?
Aku                     : Sudah pak sudah sangat siap (dengan nada mantap)

Seperti itulah siapnya aku menjawab pertanyaan sebelum pengumuman, dan faktanya aku jatuh terlalu dalam ke kubangan pikiran yang berlebihan. Tapi aku ga pernah menyesal untuk hal seperti ini, mengambil sesuatu yang penuh resiko memang berat, termasuk waktu kita mengambil resiko. Beberapa temanku lolos dalam snmptn undangan ini, setidak nya ada penghibur waktu aku sedih, yap kelolosan merekalah yang buat aku tersenyum lepas di tengah kesedihan.

Parah dalam kesedihan ku kali ini, sebenarnya aku tidak mau lebay, tapi aku terlalu mendalami peranku. Bayangkan baru kali ini aku tidak nyenyak tidur, bahkan tidak bisa tidur selama.... yap 2 hari! gila sumpah, aku gak tahu kalau efeknya sampai seperti ini, aku bahkan tidak sempat memikirkan untuk makan dan kegiatan harian lainnya, kecuali sholat, karena cuma sholat aja tempat ku bisa menceritakan semua luap-luap di hatiku, cuma saat sholat aja aku bisa sedikit tenang. Keluarga ku bilang aku stres. Aku berusaha menangkal. Aku hanya kepikiran jurusan apa yang akan aku ambil untuk SNMPTN tulis tahun ini, aku tidak mau gagal aku tidak mau gagal, impianku masih benar-benar membumbung, tapi aku takut untuk jatuh ke dua kalinya._.

Salah satu sms yang bisa buat aku nangis darah adalah dari... Mbakku :'((

Mbak Enis
Seberapa besar peluang kamu untuk mencapai kesuksesan itu sebesar keyakinan kamu untuk memperjuangkannya Dek..... So harus tetap sm pilihanmu..Harus optimis....:D

Satu minggu setelah pengumuman aku pakai untuk MOVE ON, ya aku gak ingin berlarut-larut dan aku sadar tidak lulus snmptn undangan memang membuat keluarga dan temanku sedih, tapi aku seperti ini akan membuat mereka jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh lebih sedih.

aku jadi inget ini.

Lakukanlah semua itu sampai batas terjauh. Marahlah sampai kita tahu kemarahan kita itu serba berlebihan dan membuat kerusakan. Menangislah sampai kita tau bahwa pada saatnya kita harus berhenti. Tertawalah sampai kita menangis. Suatu hari kita akan tahu bahwa untuk melakukannya tak perlu sejauh itu. Marahlah ketika ingin marah, lalu sudah. Menangislah ketika ingin menangis, lalu sudah. Tertawalah ketika ingin tertawa lalu sudah. - Hidup Berawal Dari Mimpi (book)

Setelah bimbel yang aku rasa belum maksimal, dan diskusi sama beberapa orang terdekat. Pada saat pendaftaran SNMPTN tulis, akhirnya aku mengambil resiko lagi. Yap aku memilih Pendidikan Dokter UGM dan Tk. Sipil UB. Yeaaaaah. Perjuangan di mulai dan aku tidak mau mengecewakan orang tua. Aku harus dapat pendidikan murah. Harus!!!!


NB: kenapa aku memilih Pend. Dokter UGM? itu adalah impian ibuku, awalnya aku benar-benar tidak mau memilihnya, tapi aku akan merasa bersalah kalau tidak berusaha mewujudkannya, lagian aku sudah jatuh cinta dengan JOGJA. Kenapa aku memilih teknik sipil UB? sebelum terpikir untuk memilih kedokteran, aku sudah tertarik dengan teknik sipil, hanya tertarik dan suka. Lagipula, malang adalah kota yang nyaman. Jadi kenapa enggak?