Recent Posts

Sabtu, 07 Juli 2012

OMW to the STAR pt.1

Tanggal: 26 Mei 2012
Semua teman-teman tidak sabar menunggu hasil ujian nasional ditemani dentum jantung yang hampir mengalahi bedug lebaran, tidak denganku. Kenapa? kabar lulus 100% aja sudah cukup melegakan hati setidaknya dengan kelulusan ada banyak jalan untuk melanjutkan pendidikan kita ketingkat yang lebih tinggi. Masalah nilai? ah, itu urusan lain antara usaha kita dan takdir Tuhan. Aku sudah mulai belajar berserah diri saat itu, siap menerima untuk yang bahagia atau menyakitkan sekalipun, karena sudah terbayang dipikiran nilai MTK yang gak maksimal, nilai Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang gak meyakinkan. Aku siap menerima kalah taruhan dari kakak lakiku. Aku bertaruh kalau nilai rata-rata UAN ku 9, dia bakalan berhenti merokok. Pyuuuh. Tapi aku selalu percaya ada kekuatan lain diluar kemampuan kita, kekuatan Allah, aku selalu yakin itu. 
Subhanallah!keyakinanku terbukti aku mendapatkan 55,50. YEEEEEEEEAY! Aku menang dari segalanya. Akhirnya aku bisa ngasih hadiah buat mereka yang menyayangiku, sayang saat itu aku benar-benar merasa malu pada Allah. 
selain pengumuman UAN, kala itu ada kabar pengumuman SNMPTN undangan. Seperti biasa aku sudah pasrah. Waktu itu aku memilih...


beberapa menit sebelum pengumuman aku sudah stand by di depan laptop. Akhirnya waktu itupun tiba daaaaaaaaan.

Aku seperti dihantam Sandsack yang biasa aku pakai latihan silat-_- mau tertawa tapi tak bisa. Aku yang ditemani bapakku saat melihatnya cuma bilang "Pak, aku gak lolos." Layaknya seorang bapak dia menenangkan ku dengan caranya sendiri, handphone yang mulai tadi ramai menanyakan hasil undangan, aku jawab dengan sedikit mengawang dan tiba-tiba handphone ku berdering. Ada tulisan ibu di layarnya. Sial, mati gue. Ya aku bakalan mati karena saat pertama kali dengar suara ibu, akan turun ribuan air dari mataku. Aku berusaha menahan dan menimpali semangat-semangat yang ibu koarkan dengan pasti seakan-akan hatiku tenang. Alhamdulillah aku bisa menahannya saat itu. Banyak text message masuk ke hape memberi semangat gini gitu, mereka orang-orang yang selalu ada._.

Sebenarnya aku sudah siap menerima semua ini. Waktu itu pertugas bimbel snmptn ku sempet tanya.
Petugas bimbel   : Sudah siap menerima apa pun yang terjadi ?
Aku                     : Sudah pak sudah sangat siap (dengan nada mantap)

Seperti itulah siapnya aku menjawab pertanyaan sebelum pengumuman, dan faktanya aku jatuh terlalu dalam ke kubangan pikiran yang berlebihan. Tapi aku ga pernah menyesal untuk hal seperti ini, mengambil sesuatu yang penuh resiko memang berat, termasuk waktu kita mengambil resiko. Beberapa temanku lolos dalam snmptn undangan ini, setidak nya ada penghibur waktu aku sedih, yap kelolosan merekalah yang buat aku tersenyum lepas di tengah kesedihan.

Parah dalam kesedihan ku kali ini, sebenarnya aku tidak mau lebay, tapi aku terlalu mendalami peranku. Bayangkan baru kali ini aku tidak nyenyak tidur, bahkan tidak bisa tidur selama.... yap 2 hari! gila sumpah, aku gak tahu kalau efeknya sampai seperti ini, aku bahkan tidak sempat memikirkan untuk makan dan kegiatan harian lainnya, kecuali sholat, karena cuma sholat aja tempat ku bisa menceritakan semua luap-luap di hatiku, cuma saat sholat aja aku bisa sedikit tenang. Keluarga ku bilang aku stres. Aku berusaha menangkal. Aku hanya kepikiran jurusan apa yang akan aku ambil untuk SNMPTN tulis tahun ini, aku tidak mau gagal aku tidak mau gagal, impianku masih benar-benar membumbung, tapi aku takut untuk jatuh ke dua kalinya._.

Salah satu sms yang bisa buat aku nangis darah adalah dari... Mbakku :'((

Mbak Enis
Seberapa besar peluang kamu untuk mencapai kesuksesan itu sebesar keyakinan kamu untuk memperjuangkannya Dek..... So harus tetap sm pilihanmu..Harus optimis....:D

Satu minggu setelah pengumuman aku pakai untuk MOVE ON, ya aku gak ingin berlarut-larut dan aku sadar tidak lulus snmptn undangan memang membuat keluarga dan temanku sedih, tapi aku seperti ini akan membuat mereka jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh lebih sedih.

aku jadi inget ini.

Lakukanlah semua itu sampai batas terjauh. Marahlah sampai kita tahu kemarahan kita itu serba berlebihan dan membuat kerusakan. Menangislah sampai kita tau bahwa pada saatnya kita harus berhenti. Tertawalah sampai kita menangis. Suatu hari kita akan tahu bahwa untuk melakukannya tak perlu sejauh itu. Marahlah ketika ingin marah, lalu sudah. Menangislah ketika ingin menangis, lalu sudah. Tertawalah ketika ingin tertawa lalu sudah. - Hidup Berawal Dari Mimpi (book)

Setelah bimbel yang aku rasa belum maksimal, dan diskusi sama beberapa orang terdekat. Pada saat pendaftaran SNMPTN tulis, akhirnya aku mengambil resiko lagi. Yap aku memilih Pendidikan Dokter UGM dan Tk. Sipil UB. Yeaaaaah. Perjuangan di mulai dan aku tidak mau mengecewakan orang tua. Aku harus dapat pendidikan murah. Harus!!!!


NB: kenapa aku memilih Pend. Dokter UGM? itu adalah impian ibuku, awalnya aku benar-benar tidak mau memilihnya, tapi aku akan merasa bersalah kalau tidak berusaha mewujudkannya, lagian aku sudah jatuh cinta dengan JOGJA. Kenapa aku memilih teknik sipil UB? sebelum terpikir untuk memilih kedokteran, aku sudah tertarik dengan teknik sipil, hanya tertarik dan suka. Lagipula, malang adalah kota yang nyaman. Jadi kenapa enggak?



0 komentar:

Posting Komentar