Recent Posts

Selasa, 22 Mei 2012

Special Posting pt.2


                  Tahukah kamu, aku juga merindukan kamu yang dulu pernah menyampaikan keinginanmu untuk menghabiskan malam minggu dengan ku. Anak muda banget, tetapi maaaaaaaaf sekali, saat itu mulutku terlalu kaku untuk mengatakan ayo, kamu pasti tahu sebenarnya aku mau sekali, kejadian ini berulang saat kamu sudah tak ada kabarnya lagi, kalau tidak salah saat aku kelas 2 SMA, sore menjelang magrib, saat itu aku dan temanku bertemu denganmu sedang bersama teman-temanmu di jajanan pinggir jalan dekat sekolah, temanku mengajakku berhenti dan memintamu untuk mentraktir kami. Akhirnya kita di traktir kamu, yang selalu antusias menceritakan segala hal, obos. Saat itu hari Sabtu, kalau tidak salah kamu berkata seperti ini “Duh, aku malam mingguan sama sapa ya? Nyari anak smea ah buat nemenin malam mingguan ini.” Tiba-tiba temenku nyeletuk “ Sama ep looo, kan enak.” Kampret. Tiba-tiba jantungku berhenti. Sambil menggelengkan kepala dengan muka gak karuan aku berkata “Laaah”. Maaaaaaaf sekali lagi, bukannya aku gak mau sepertinya aku terlalu gengsi untuk berkata iya, atau mungkin seperti kelas 1 dulu aku terlalu kaku untuk berkata iya, padahal aku mau, sangaaaaaaaaaat mau. Oh yaa, waktu kami ditraktir olehmu, kamu juga sempat mengeluh kepadaku, di malam kita keluar berdua, yang ujungnya harus pulang lebih cepat karena tidak tahu harus kemana. Maaf juga untuk hal itu, kamu pasti tahu SMA ini aku jarang keluar rumah apalagi untuk nongkrong, jujur aku tidak tahu mau kemana , kali ini aku menyalahkanmu harusnya untuk bisa berdua denganku kamu yang menentukan kemana kita harus pergi. Satu kesempatan berdua lama denganku gagal. Oh ya aku merindukan nyamannya di bonceng olehmu, meskipun itu terjadi hanya beberapa kali, karena kita lebih sering bersepeda berdampingan. Aku ingat, waktu malam-malam sekitar pukul 11, kamu menjemputku karena aku memintamu, maaf sekali, baru sampai rumah aku tahu ternyata bapakku telah menjemputku juga. Tapi, jujur aku berterima kasih pada Tuhan yang memberikan waktu untuk kita berdua di jalan kala itu, aku benar-benar menikmati berada di boncenganmu yang saat itu memakai kemeja putih, berjalan di jalanan yang sangat lengang malam hari. Oh my God, bagian ini lah yang sering terungkit-ungkit di pikiranku, manis.  Oh ya kamu pasti belum tahu ya kalau aku suka melihat punggungmu waktu pergi meninggalkan rumahku. Punggung yang dempal. Aku sangat ingat pula waktu kamu berkata “Kita Selamanya”, aku juga ingat temanku menyampaikan salam kepadaku tepat di malam perpisahan kakak kelas, bahwa kamu kangen kepadaku. Manis!

                   Ada beberapa hal yang membut aku memberikan kesimpulan kalau kamu menyukaiku.  Ingatkah kamu saat ini? waktu kamu sedang bersama teman-temanmu di sebuah kafe, dengan tidak sengaja bertemu dengan aku dan 2 temanku, yang memang berniat untuk ke kafe itu. Saat kami datang, teman-temanmu sudah berniat pulang , namun kamu dan salah satu dari mereka menetap di kafe itu dan bergabung bersama kami. Kalau aku tidak salah dengar temanmu itu berkata, “ Pantes gak mau pulang, ada Ep-_-“. Temanmu yang juga temanku itu begitu cepat mengatakannya , membuat aku tidak begitu yakin. Oh ya ada satu hal lagi waktu kamu dan beberapa temanku di kelasku, kamu tiba-tiba berkata” Ini loo, ngejer Ep kok ga dapet-dapet.” Semua temanku tertawa, menggoda, dan sebagainya. Mungkin mereka saat itu berpikir bahwa omonganmu adalah gurauan, tapi aku tidak, jujur saat itu aku yakin bahwa omonganmu adalah fakta, dan kamu pasti ingin mengiyakan kan? Ah sudahlah tentang kamu, itu kenangan-kenangan manis kelas 1 SMA yang aku kumpulkan satu persatu hanya untuk menyenangkan hati, karena saat kelas 2 SMA kita sudah jarang bertemu lagi, semakin menjauh dan menjauh, mungkin kamu sudah lelah, iya kah? Sebenarnya ada hal mendasar yang membuat aku kadang menolak ajakanmu: kamu sudah punya pacar yang putus nyambung saat mendekati aku dan kekurang jelasan kamu saat mengatakan apa yang ingin kamu katakan, akhirnya membuat kata-katamu mengabur dan tidak pasti. Tapi tak apa lah, ini sudah menjadi kenangan yang sangat manis melekat di pikiranku. Aku tak menyesal. Sampai saat kelas 3 aku ada waktu berkunjung di event sekolah kita, saat aku bersama teman-temanmu bercanda, dari jauh kamu melihatku, lalu menghampiriku, kita berjabat tangan, dan aku pergi, maaf aku terlalu rapuh berada di dekatmu, entah mengapa canggung. Tahukah kamu, sekarang aku ingin sekali mengobrol denganmu hanya berdua, menanyakan kebenaran kalimat-kalimat dalam tulisan ini. Hanya untuk sekedar tahu. Hehehe

Your beloved friend,

DPK

0 komentar:

Posting Komentar