Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiadaTidak, itu kata-kata yang terangkai manis di atas bukan buah pikir cerdasku, itu ditelurkan oleh Kahlil Gibran, dan sungguh kali ini Kahlil Gibran mampu membuatku terperanjat dan terpesona.
Bagaimana indahnya mencintai dengan sederhana, tanpa banyak tetek bengek yang menghiasi kehidupan antara kita. Betapa indahnya mencintai dengan sederhana tanpa perlu tahu kamu mencintaiku atau tidak. Betapa indahnya mencintai dengan sederhana, tanpa meributkan hal-hal kecil yang menyulut sesuatu yang besar. Betapa indahnya mencintai dengan sederhana, saat aku menikmati kamu dari dimensi ku sendiri. Betapa indahnya mencintai dengan sederhana, tanpa harus merusak apa yang Tuhan kita mau untuk dijaga.
Ya.
Aku benar-benar ingin mencintaimu dengan sederhana dengan menyederhanakan:
Riak yang muncul pada air yang diciptakan mengalir
Prasaan yang tumpah ruah kala detektor mataku menemukan kamu di sudut pandangku
Koalisi jiwa antara aku dan kamu
Sombongnya hati saat kamu melambungkan aku jauh-jauh ke langit
Mencintai dengan sederhana, kamu.
0 komentar:
Posting Komentar